Pages

WELCOME TO MY BLOG

Sabtu, 18 Desember 2010

KEGIATAN MENJADI RELAWAN

KEGIATAN MENJADI RELAWAN
Sabtu 30 Oktober 2010 kami kumpulan muda-mudi warga Jatinom, Klaten sengaja berkumpul di pos pengungsian GOR SMAN 3 Klaten yang berada di daerah Jonggrangan, Klaten Utara. Kami dan relawan lain berkumpul untuk membantu para korban bencana meletusnya gunung merapi, disana sudah berkumpul banyak relawan dari berbagai daerah maupun organisasi dari mahasiswa-mahasiswa yang sudah menyiapkan makan pagi. Namun tidak sedikit pula relawan tersebut adalah guru, siswa-siswi SMA dan sebagian besar didominasi dari siswa SMAN 3 Klaten itu sendiri, karena pada saat sekolahan tersebut digunakan untuk barak penampungan, para siswa di liburkan. Di pos pengungsian ini ditempati oleh warga dari desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten yang terdapat sekitar 1800an  penduduk dari desa tersebut. Warga tersebut mulai berdatangan di barak penampungan di GOR SMAN 3 Klaten yaitu pada hari jum’at dini hari dengan menggunakan truck maupun kendaraan pribadi, karena pada saat itu gunung Merapi terjadi erupsi yang besar dan semua daerah yang memiliki jangkauan 20 km dari puncak Gunung Merapi dihimbau untuk turun mengungsi.
Kegiatan kami disana memfokuskan pada pertolongan dan bantuan kebutuhan pengungsi, khususnya anak-anak, bayi, anak - anak remaja dan juga para orang tua. Dana yang terkumpul pada saat itu kami belanjakan untuk membeli susu bayi, makanan bayi, minyak telon, selimut, dan sayuran saja, karena persediaan beras, mie instan, dan telur masih banyak di barak pengungsian tersebut. Disamping membutuhkan bahan tersebut, di barak pengungsian juga dibutuhkan sandangan pula, karena pada saat evakuasi, kebanyakan warga tidak sempat membawa baju maupun perlengkapan yang lain.
Beberapa saat kemudian banyak bantuan-bantuan logistik yang berdatangan dari berbagai kalangan. Warga sekitarpun juga memberikan sedikit bantuan yang berupa nasi bungkus untuk makan siang para warga pengungsian. Baru sekitar 2 jam bantuan sudah terkumpul sangat banyak dan memenuhi di salah satu ruang kelas SMA tersebut. Bantuan bahan pangan, peralatan MCK, dan bantuan sandang sangat banyak hingga di kelas-kelas banyak yang dijadikan tempat penyimpanan bahan logistik. Para warga korban merapi lalu berdatangan bergantian untuk meminta keperluan dan kebutuhan masing-masing. Namun pada pembagian sandang, para warga saling berebutan dan tidak bisa tertib untuk mengantri. Suasana yang ricuh dan ramai terjadi disana, betapa hati ini miris melihat semua itu, karena para warga pengungsi saling berebutan. Sampai akhirnya ada inisiatif relawan untuk membagikan sandang dengan cara memberikan pada pengungsi dalam sebuah kardus besar yang akan di berikan setiap RT yang telah berisi baju anak-anak maupun balita, orang dewasa wanita dan pria.
Tidak ada habisnya bantuan datang silih berganti sampai memadati isi ruang kelas, dan akhirnya setiap bantuan logistik yang datang langsung di berikan ke barak pengungsian daerah lain yang masih kekurangan, karena bantuan disini sudah lebih dari cukup untuk warga pengungsi. Tetapi di dalam keadaan seperti ini masih saja ada warga yang usil atau memanfaatkan keadaan untuk meminta terus bahan logistik, entah itu peralatan MCK, pakaian ataupun makanan, padahal warga tersebut sudah di beri jatah sebelumnya, tapi mereka terus meminta bantuan – bantuan tersebut bahkan mereka yang rumahnya selamat tidak terkena wedhus gembel, bantuan tersebut malah dibawa pulang disimpan di rumahnya. Sungguh perbuatan yang curang tapi ini merupakan ujian keikhlasan bagi kita.
Di barak pengungsian ini juga diadakan sekolah ceria dari relawan yang sebagian besar merupakan mahasiswa. Program tersebut dilakukan agar anak-anak para korban bencana tersebut tidak ada gangguan psikologis ataupun trauma. Pada sore harinya ada sebuah permainan kecil yang dibimbing oleh mahasiswa tersebut untuk menghibur anak-anak tersebut sebelum menjelang waktu MCK. Disana terlihat ada sebuah keceriaan seorang anak kecil yang sangat menyenangkan bagi kami. Dan kamipun sangat senang melihat itu. Demikianlah sedikit laporan kegiatan selama menjadi relawan yang dapat saya ilustrasikan. Sekian, terima kasih.


0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger